Kelompok
Empat
Nurhalimah (091501035)
Khadijah Husna (091501037)
Iweni Ara (091501038)
Elvi Tustina Hasibuan (091501049)
Agung setiawan (091501051)
OBAT
ANTIHIPERLIPIDEMIA
I. Pendahuluan
Interaksi Obat adalah adanya pengaruh suatu obat terhadap obat lain, di
dalam tubuh. Interaksi obat dapat terjadi pada farmakokinetik, atau
farmakodinamik, atau
gabungan keduanya. Interaksi obat in
vitro
(campuran pada larutan atau sediaan
injeksi)
disebut dengan “drug incompatibilities”,
bukan interaksi obat. Salah
satu atau kedua obat yang bercampur
menjadi tidak aktif. Misalnya, campuran
thiopental dengan suxamethonium
membentuk senyawa kompleks.
Heparin dapat menginaktifasi obat
lain.
Interaksi
Farmakokinetik:
Perubahan
farmakokinetik suatu obat karena
berinteraksi dengan obat lain (mis,
induksi
enzim hepatik).
Interaksi
Farmakodinamik:
Perubahan
farmakodinamik suatu obat karena
berinteraksi dengan obat lain (mis,
interaksi
aditif).
Aditif:
Efek
2 obat yang diberikan bersamaan,
yang
hasil akhirnya adalah jumlah masing-masing
obat tersebut.
Sinergis:
Efek
2 obat yang diberikan bersama-sama,
hasilnya
lebih besar daripada jumlah efek
kedua
obat tersebut
Antagonis:
Efek
2 obat yang diberikan bersamaan,
yang
hasil akhirnya adalah kurang dari
jumlah
efek kedua obat tersebut.
II. Pengertian
Hiperlipidemia adalah suatu kondisi kadar lipid darah
yang melebihi kadar normalnya. Hiperlipidemia disebut juga peningkatan lemak
dalam darah dan karena sering disertai peningkatan beberapa fraksi lipoprotein,
disebut juga hiperlipoproteinemia. Hiperlipidemik dapat berupa
hiperkolesterolemia dan hipertrigliseridemia.
Lemak (disebut juga lipid) adalah zat yang kaya
energi, yang berfungsi sebagai sumber energi utama untuk proses metabolisme
tubuh. Lemak diperoleh dari makanan atau dibentuk di dalam tubuh, terutama di
hati dan bisa disimpan di dalam sel-sel lemak untuk digunakan di kemudian hari.
Sel-sel lemak juga melindungi tubuh dari dingin dan membantu melindungi tubuh
terhadap cedera. Lemak merupakan komponen penting dari selaput sel, selubung
saraf yang membungkus sel-sel saraf serta empedu. Dua lemak utama dalam darah
adalah kolesterol dan trigliserida. Lemak mengikat dirinya
pada protein tertentu sehingga bisa larut dalam darah; gabungan antara lemak
dan protein ini disebut lipoprotein. Lipoprotein yang utama adalah :
Ø Kilomikron
Ø VLDL
(Very Low Density Lipoproteins)
Ø LDL
(Low Density Lipoproteins)
Ø HDL (High Density Lipoproteins)
Ø HDL (High Density Lipoproteins)
Kolesterol adalah suatu
jenis lemak yang ada dalam tubuh dan dibagi menjadi LDL, HDL, Total kolesterol
dan Trigliserida dari hati, kolesterol di angkut oleh lipoprotein yang bernama
LDL( Low Density Lipoprotein) untuk dibawa ke sel-sel tubuh yang
memerlukan, termasuk ke sel otot jantung, otak dan lain-lain agar dapat
berfungsi sebagaimana mestinya.
HDL (High Densiy
Lippoprotein) adalah bentuk Lipoprotein yang memlliki komponen kolesterol
paling sedikit. Dibentuk di usus dan hati, HDL ini akan menyerap kolesterol
bebas dari pembuluh darah, atau bagian tubuh lain seperti sel makrofag,
kemudian membawanya ke hati. VLDL (Very Low Density Lipoprotein)
adalah Lipoprotein yang dibentuk di hati yang kemudian akan diubah di pembuluh
darah menjadi LDL (Low Density Lipoprotein). Bentuk Lipoprotein ini
memiliki kolesterol paling banyak dan akan membawa kolesterol tersebut ke
jaringan seperti dinding pembuluh darah.
Kelebihan kolesterol akan diangkat kembali oleh lipoprotein
yang disebut HDL (High Density Lipoprotein) untuk dibawa kembali ke
hati yang selanjutnya akan diuraikan lalu dibuang ke dalam kantung empedu
sebagai asam (cairan) empedu. LDL mengandung lebih banyak lemak dari pada HDL
sehingga ia akan mengambang di dalam darah. Protein utama yang membentuk LDL
adalah Apo-B (Apolipoprotein-B). LDL dianggap sebagai lemak yang “jahat” karena
dapat menyebabkan penempelan kolesterol di dinding pembuluh darah.
Sebaliknya,
HDL disebut sebagai lemak yang “baik” karena dalam operasinya ia membersihkan
kelebihan kolesterol dari dinding pembuluh darah dengan mengangkutnya kembali
ke hati. Protein utama yang membentuk HDL Apo-a (Apolipoprotein-A). HDL ini
mempunyai kandungan lemak lebih sedikit dan mempunyai kepadatan tinggi sehingga
lebih berat.
Konsentrasi kolesterol pada HDL dan LDL atau VLDL lipoprotein
adalah prediktor kuat untuk penyakit jantung koroner. HDL fungsional menawarkan
perlindungan dengan cara memindahkan kolesterol dari sel dan atheroma.
Konsentrasi tinggi dari LDL dan konsentrasi rendah dari HDL fungsional sangat terkait
dengan penyakit kardiovaskuler karena beresiko tinggi terkena ateroklerosis.
Keseimbangan antara HDL dan LDL semata-mata ditentukan secara genetikal, tetapi
dapat diubah dengan pengobatan, pemilihan makanan dan faktor lainnya.
III.
Pembagian
obat-obatan
a)
Resin asam empedu
b)
Niasin
c)
Inhibitor HMG CoA reduktase (golongan
statin)
d)
Asam Fibrat
e)
Ezetimibe
IV. Mekanisme Kerja
a)
Resin asam empedu
Kerja
utama dari resin asam empedu adalah mengikat asam empedu dalam lumen saluran
cerna, dengan gangguan stimulasi terhadap sirkulasi enterohepatik asam empedu,
yang menurunkan penyimpanan asam empedu dan merangsang hepatik sintesis asam
empedu dari kolesterol. Kurangnya penyimpanan kolesterol hepatik menghasilkan peningkatan
biosintesis kolesterol dan sejumlah reseptor LDL pada membran hepatosit, yang
stimulasi peningkatan kecepatan katabolisme dari plasma dan penurunan kadar
LDL.
Resin
asam empedu digunakna dalam pengobatan hiperkolesterolemia primer juga
digunakan untuk detoksifikasi keracunan digitalis.
b)
Niasin
Niasin
atau asam nikotinat mengurangi sintesis hepatik VLDL, yang akan mengarah pada
pengurangan sintesis LDL. Niasin juga meningkatkan HDL dengan mengurangi
katabolismenya. Prinsip dalam penggunaan niasin adalah untuk hiperlipidemia
campuran atauagen sekunder dalam terapi kombinasi untuk hiperkolesterolemia.
c)
Inhibitor HMG CoA reduktase (golongan
statin)
Statin
menghambat 3-hidroksi-3-metil glutaril coenzim A (HMG CoA) reduktase,
mengganggu konfersi HMG coA reduktase menjadi mefalonate, tahap yang menentukan
dalam biosintesis kolesterol de-novo. Pengurangan sintesis LDL dan peningkatan
katabolisme LDL di mediasi melalui reseptor LDL menjadi prinsip kerja untuk
efek penurunan lipid. Ketika digunakan sebagai terapi tunggal, statin merupakan
agen penurun kolesterol total dan LDL yang paling poten dan ditoleransi paling
baik. Kombinasi statin dengan resin asam empedu masuk akal, secara terjadinya
peningkatan beberapa reseptor LDL, mengarah kepada degradasi besar besaran
kolesterol LDL, sintesis intraseluler kolesterol dihambat, dan penggunaan ulang
asam empedu terinstruksi.
d)
Asam Fibrat
Golongan obat ini mengurangi sintesis VLDL dan
khususnya, apolipoprotein B yang berkelanjutan dengan meningkatnya kecepatan
pemindahan lipoprotein kaya trigliserida dari plasma. Terapi tunggal efektif
dalam penurunan VLDL, tapi akibatnya terjadi peningkatan LDL dan kolesterol
total akan cenderung berubah.
e)
Ezetimibe
Ezetimibe
mengganggu absorbsi kolesterol dari membran fili saluran cerna, mekanisme baru
yang membuatnya menjadi pilihan baik untuk terapi tambahan. Obat ini dapat
digunakan baik dalam terapi tunggal atau digunakan dengan statin
V. Tabel Interaksi Obat
No.
|
Nama
obat A
|
Nama
Obat B
|
Mekanisme
Obat A
|
Mekanisme
Obat B
|
Interaksi
yang Dihasilkan
|
Sifat
|
1.
|
HMG-CoA Reductase Inhibitors (e.g. simvastatin)
|
Niacin
|
Menghambat HMG CoA reduktase
|
Mengurangi sintesis hepatik VLDL
|
Menurunkan kadar kolesterol sehingga dapat
memyebabkan myopathy atau rhabdomyolysis
|
Aditif
antagonis LDL
|
2.
|
HMG-CoA Reductase Inhibitors (e.g. Atorvastatin,
Lovastatin, Simvastatin)
|
Makanan
(jus anggur)
|
Menghambat HMG CoA reduktase
|
Meningkatkan kadar HDL dan menurunkan kolesterol
total
|
Peningkatan
kadar HMG-CoA Reductase Inhibitors dan
efek samping seperti rhabdomyolysis
|
Aditif
terhadap penurunan kadar kolesterol
|
3.
|
HMG-CoA Reductase Inhibitors (e.g. Atorvastatin,
Lovastatin, Simvastatin)
|
Daun salam
|
Menghambat HMG CoA reduktase
|
Menurunkan kadar kolesterol
|
Sama-sama menurunkan kadar kolesterol
|
Aditif
terhadap penurunan kadar kolesterol
|
4.
|
Klofibrat
|
Probukol
|
Mengurangi sintesis VLDL
|
Menghambat HMG CoA reduktase
|
Menurunkan kadar kolesterol sehingga dapat
memyebabkan myopathy atau rhabdomyolysis
|
Aditif
antagonis LDL
|
5.
|
Simvastatin
|
Ezetimibe
|
Menghambat HMG CoA reduktase
|
Ezetimibe
mengganggu absorbsi kolesterol dari membran fili saluran cerna
|
Menurunkan kadar kolesterol sehingga dapat
memyebabkan myopathy
|
Aditif
terhadap penurunan kadar kolesterol
|
6.
|
Atorvastatin
|
Lercanidipine
|
Menghambat HMG CoA reduktase
|
Menghambat
channel kalsium
|
Meningkatnya
kadar dari HMG-CoA Reductase Inhibitors
|
Aditif
terhadap penurunan profil lipid total
|
7.
|
Lovastatin
|
Danazol
|
Menghambat HMG CoA reduktase
|
Anti
estrogenik dan anti progestogenik
|
estrogen dan progesteron berkurang karena penurunan
kolesterol dan penghambatan rilis
gonadotropin
|
Aditif
antagonis estrogenik dan progestogenik
|
8.
|
Niacin
|
Aspirin
|
Mengurangi sintesis hepatik VLDL
|
Menghambat enzim cyclooxygenase
|
Meningkatkan
kadar Niacin
|
Aditif
antagonis LDL
|
9.
|
Lovastatin
|
Eritromisin
|
Menghambat HMG CoA reduktase
|
Antibiotik
golongan makrolida (bekerja dengan menghambat sintesis protein bakteri)
|
Eritromisin
menghambat metabolisme dari Lovastatin
|
Aditif
antagonis LDL
|
10.
|
Klofibrat
|
Probenezid
|
Mengurangi sintesis VLDL
|
Menghambat reabsobsi asam urat ditubulus ginjal
|
Probenezid menghambat sekresi tubular dari Klofibrat
sehingga meningkatkan konsentrasi Klofibrat
|
Aditif antagonis LDL
|
VI. Contoh Obat Di Pasaran
a)
Resin asam empedu
Contoh
obat :
-Cholestiramine
: Falterol
-Cholestipol : Cholestid
b)
Niasin
Contoh obat :
-Niacor
-Slo-niasin
c)
Inhibitor HMG CoA reduktase (golongan
statin)
Contoh
obat :
-Atorvastatin : Lipitor
-Rosuvastatin
: Crestor
-Fluvastatin : Lescol
-Pravastatin
: Mevalotin, Pravachol
-Simvastatin
: Detrovel, Nofet
-Lovastatin
: Belvas, Cholestra
d)
Asam Fibrat
Contoh
obat :
-Bezafibrat : Bezalip, Lipobez
-Penofibrat : Hipolip, Trolip
-Gemfibrozil : Dubrozil, Fetinor
-Klofibrat : Arterol
e)
Ezetimibe
Contoh
obat :
-Ezetimibe : Ezetrol
Daftar
Pustaka
Muliasari, A. (2009). Peroksidasi Lipid.
http://www.google.com/url?sa=t&rct=j&q=g09amu-5_bab%20ii%20tinjauan%20pustaka&source=web&cd=1&cad=rja&ved=0CDYQFjAA&url=http%3A%2F%2Frepository.ipb.ac.id%2Fbitstream%2Fhandle%2F123456789%2F11512%2FG09amu-5_BAB%2520II%2520Tinjauan%2520Pustaka.pdf&ei=w-7nUM-wH4uykgX0mICABA&usg=AFQjCNG1YY4Vey3GIo5Dy58Hhq2NI3u_kw&bvm=bv.1355534169,d.dGI
Sukandar, U.Y.S., dkk. (2009). ISO
Farmakoterapi. Jakarta: PT. ISFI Penerbitan.
Suprapti, Herni. (2012). Interaksi
Obat.
Suyatna, F.D. (2007). Obat Kardivaskular. Dalam buku Farmakologi
dan Terapi. Jakarta: Departemen Farmakologi dan Terapeutik.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar